Jumat, 10 Juli 2009

Bencana Minamata Mercury


Bencana menakutkan buatan manusia selain perang mungkin adalah pencemaran, terkadang efeknya langsung di rasakan saat itu juga dan pada beberapa kasus kerusakan nya bisa turun menurun secara genetis. saya sengaja mengangkat tulisan mengenai pencemaran limbah mercury di minamata Jepang atau yang lebih sering disebut Minamata Mercury disaster (1950). Bencana pencemaran ini merupakan yang terburuk yang pernah terjadi di Jepang, Minamata merupakan sebuah kota kecil di Kyushu Jepang.

Penduduk yang mengalaminya memiliki penyakit aneh, tangan dan kaki mati rasa, kekuatan otot melemah, gangguan pada mata, gagap, gangguan pendengaran, lumpuh hingga pada level tertentu menyebabkan kematian.

Dari beberapa video dokumen yang pernah saya lihat, terlihat banyak korban berperilaku aneh, seperti gagap dan kejang kejang begitu pula seekor kucing yang jalan terseok seok saat berjalan. Limbah mercury yang di hasilkan oleh Chisso Corps telah menkontaminasi air laut sehingga membuat hasil tangkapan ikan menjadi terkontaminasi Mercury dan kemudian meracuni penduduk. 50 tahun sudah kejadian tersebut berlalu, namun sampai saat ini kejadian tersebut masih belum terpecahkan ujar walikota kota Minamoto. Jumlah korban belum bisa di pastikan karena akan terus bertambah karena bersifat turun menurun, namun sekitar 1.573 – 2.265 orang meninggal yang kesemuanya menderita keracunan Mercury, lebih lanjut masih banyak penduduk yang melaporkan kemungkinan terkena wabah ini dan jumlahnya tidak main main 21.021 orang! Dan mereka mengaku memiliki gejala gejala penyakit yang terlihat pada lengan, kaki dan sulit berkomunikasi. Pihak Chisso Corp sendiri selalu menolak untuk bertanggung jawab meskipun telah di tetapkan sebagai tersangka dan terus menyebarkan Mercury ke laut sepanjang 1956 – 1968, tentu saja perbuatan tersebut patut di kutuk karena telah menyengsarakan penduduk lokal hingga turun temurun dari generasi ke generasi.

Apa itu Mercury sehingga begitu berbahaya? Pada dasarnya mercury merupakan air raksa (Hg) yang merupakan unsur kimia berbentuk logam yang penting bagi teknologi di jaman modern ini dan memiliki nomer atom NA=80 serta mempunyai massa molekul relatif (MR=200,59).
Keracunan mercury bisa mempengaruhi kerusakan saraf pusat organ dan gelaja gejala yang timbul adalah:
• Gangguan saraf sensoris: Paraesthesia, kepekaan menurun dan sulit menggerakkan jari tangan dan kaki, penglihatan menyempit, daya pendengaran menurun, serta rasa nyeri pada lengan dan paha.
• Gangguan saraf motorik: lemah, sulit berdiri, mudah jatuh, ataksia, tremor, gerakan lambat, dan sulit berbicara.
• Gangguan lain: gangguan mental, sakit kepala. Tremor pada otot merupakan gejala awal dari toksisitas merkuri tersebut.

Kini, masyarakat Minamata jepang sangat menghargai apa yang terjadi di waktu silam dan mengambil pelajaran dari kasus limbah Mercury tersebut. Mereka lebih peduli akan lingkungan dan berjibaku bersama menjaga lingkungan sekitar seperti menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah kota dengan menejemen yang baik yaitu pemilahan sampah dan memanfaatkan nya lebih lanjut seperti pengomposan. Kegiatan tersebut bahkan mendapat penghargaan “Environmental Master “. Kapan kita bangsa Indonesia meniru dan bisa belajar dari masa lalu?

0 komentar: